Arahnegeri, Kota Jambi – Hujan deras yang mengguyur Kota Jambi selama lebih dari dua jam menyebabkan banjir di sejumlah titik dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter. Musibah ini tidak hanya merugikan warga yang tengah bersiap menyambut Idulfitri, tetapi juga menelan korban jiwa.
Syaiful (49), warga yang tengah membersihkan saluran air bersama dua rekannya, Aldi (21) dan Deni (40), meninggal dunia setelah tertimpa bangunan roboh di kawasan Kebun Handil. Syaiful terseret arus deras dan tidak dapat diselamatkan.
Kejadian ini mendapat sorotan dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Jambi. Wakil Sekretaris GMNI Jambi, Bung Muhtadin, menilai Pemerintah Kota Jambi lalai dalam mengatasi persoalan banjir yang semakin parah setiap tahunnya.
“Banjir di Kota Jambi bukannya berkurang, malah semakin parah. Bahkan, kali ini sampai merenggut nyawa warga, padahal besok masyarakat ingin menyambut Lebaran 1446 H dengan suka cita,” ujarnya.
Muhtadin juga menyoroti kepemimpinan Wali Kota Jambi yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Wali Kota. Menurutnya, seharusnya wali kota lebih memahami permasalahan banjir dan memiliki langkah konkret untuk menanggulanginya.
Ia mendesak Pemkot Jambi segera mengambil tindakan cepat agar warga bisa merayakan Lebaran dengan tenang.
“Pemerintah harus mencari solusi konkret. Secara jangka pendek, bagaimana caranya air bisa surut lebih cepat. Sementara dalam jangka panjang, perlu ada strategi jelas agar masyarakat Kota Jambi merasa aman dari ancaman banjir,” tegasnya.
Hingga saat ini, warga yang terdampak masih berupaya membersihkan rumah dan lingkungan mereka dari sisa banjir. Diharapkan ada langkah nyata dari pemerintah agar bencana serupa tidak terus berulang.