ArahNegeri.id-Peristiwa kebakaran besar yang melanda kompleks apartemen Wang Fuk Court di distrik Tai Po, Hong Kong pada 26 November 2025 jadi mimpi buruk bagi warga dan pengelola bangunan. Kebakaran ini dengan cepat berubah jadi tragedi besar — karena kombinasi renovasi gedung, penggunaan material mudah terbakar, serta dugaan kelalaian dalam standar keselamatan dan manajemen proyek.
Apa yang Terjadi — Fakta dari Lokasi
Menurut laporan awal, api mulai muncul di bagian luar salah satu blok apartemen sekitar pukul 14.51 waktu setempat. Gedung itu tengah dalam renovasi besar: semua blok dilapisi perancah bambu dan jaring pelindung hijau. Dalam waktu kurang dari satu jam, level kebakaran meningkat drastis — dari level paling ringan ke level 5, yaitu kategori bahaya tertinggi di sistem peringatan kebakaran Hong Kong.
Tak lama kemudian, api menjalar ke lantai atas unit hunian dan menyebar ke gedung-gedung lain, akhirnya membakar tujuh dari delapan blok di kompleks tersebut.
Kenapa Bisa Secepat Itu — Faktor yang Diduga Jadi Penyebab
Berikut faktor-faktor yang menurut penyelidikan awal diduga mempercepat penyebaran api:
- Perancah bambu dan jaring pelindung mudah terbakar. Meskipun jaring biasanya harus punya lapisan tahan api, di lokasi tersebut dugaan kuat menunjukkan lapisan itu tidak sesuai standar. Perancah bambu menjadi jalur rambatan api eksternal yang sangat berbahaya.
- Material tambahan seperti papan busa (foam / styrofoam) yang dipasang di sela-sela jendela atau lift lobby — sangat mudah terbakar. Penyelidikan menemukan bahan ini bahkan ada di blok yang belum terbakar langsung.
- Kelalaian dalam pengawasan dan manajemen renovasi. Dugaan aktivitas merokok di area kerja yang penuh bahan gampang terbakar juga disebut sebagai faktor penting. Kombinasi material tidak standar + prosedur pengawasan lemah bisa jadi bencana.
Penanganan & Tindak Lanjut — Investigasi dan Sanksi
Penyelidikan resmi telah menetapkan tiga staf perusahaan konstruksi sebagai tersangka dua direktur dan satu konsultan teknik atas dugaan kelalaian berat. Pemerintah setempat menegaskan mereka akan mengevaluasi apakah semua material dan pekerjaan renovasi sudah memenuhi standar keselamatan bangunan.
Lebih jauh, peristiwa ini jadi wake-up call bagi industri konstruksi di Hong Kong dan negara-negara dengan bangunan bertingkat tinggi: bahwa pengawasan ketat dan penerapan material serta SOP keselamatan bukan sekadar formalitas.
Pelajaran Penting — Kenapa Kita Semua Harus Peduli
Tragedi setelah renovasi seperti di Wang Fuk Court menunjukkan bahwa renovasi gedung tinggi adalah pekerjaan serius dengan dampak langsung terhadap keselamatan banyak orang. Berikut pelajaran yang bisa kita ambil:
- Saat bangunan direnovasi, pilih material sesuai standar keselamatan kebakaran — bukan sekadar murah atau mudah dipasang.
- Pengawasan di lokasi kerja harus disiplin: pekerja dilarang merokok, harus ada sistem deteksi & pemadam asap, terutama di gedung dengan banyak penghuni.
- Regulasi dan audit internal wajib diperkuat — renovasi bukan sekadar upgrade tampilan, tapi harus aman dari potensi bencana.
Tragedi ini bukan hanya soal kehilangan nyawa dan properti, tapi juga soal kepercayaan publik terhadap industri konstruksi dan regulasi keselamatan bangunan. Jika kelalaian kecil dibolehkan, maka harga yang harus dibayar bisa sangat besar.