Menu

Mode Gelap

Peristiwa

Mafia Minyak Ilegal di Bungkuk Terungkap, Oknum TNI Diduga Jadi Beking

badge-check


					Mafia Minyak Ilegal di Bungkuk Terungkap, Oknum TNI Diduga Jadi Beking Perbesar

Arahnegeri, Jambi – Aktivitas penambangan dan distribusi minyak ilegal di Desa Bungkuk, Kecamatan Bajubang, semakin menjadi perhatian publik. Investigasi mengungkap bahwa jaringan bisnis ini diduga dikendalikan oleh seorang pria berinisial SGL, yang berperan sebagai penampung minyak mentah dari sumur ilegal sebelum kemudian dipasarkan ke berbagai wilayah, termasuk perbatasan Jambi-Sumatera Selatan, tepatnya di daerah Bayat.

Dugaan keterlibatan oknum Aparat dalam melindungi aktivitas ilegal ini semakin kuat. Berdasarkan informasi dari salah seorang masyarakat setempat sebut saja Agus (Red. Nama Samaran) seorang oknum Aparat berinisial R diduga menjadi beking bagi bisnis SGL.

“Oknum itu disebut-sebut menerima sejumlah uang sebagai kompensasi agar kegiatan ilegal ini tetap berjalan tanpa hambatan,” ungkap Agus.

 

Bukti Lapangan: Aktivitas Tertutup dan Pengangkutan Minyak

Dari hasil dokumentasi di lapangan, tampak aktivitas mencurigakan di sebuah lokasi berpagar seng, yang diduga menjadi tempat penyimpanan atau distribusi minyak ilegal. Dalam salah satu foto yang diperoleh, seorang pria terlihat duduk di atas wadah besar yang mirip dengan tangki penyimpanan. Lokasi ini tampak tersembunyi dan dijaga agar tidak mudah diketahui pihak luar.

Sementara itu, foto lain memperlihatkan sebuah truk kuning dengan tulisan “Bismillah” di kaca depan, serta kendaraan lain yang mengangkut tangki besar yang dilengkapi dengan selang panjang. Kendaraan ini diduga digunakan untuk mendistribusikan minyak hasil tambang ilegal ke luar wilayah Bungku.

Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa aktivitas ini sudah berlangsung lama dan dilakukan dengan sangat rapi. “Minyak diangkut menggunakan kendaraan khusus, biasanya malam hari agar tidak mencolok. Ada jalur tertentu yang mereka gunakan agar tidak terdeteksi,” ujarnya.

Dampak Lingkungan dan Kerugian Negara

Selain mengakibatkan kebocoran pendapatan negara akibat penjualan minyak ilegal, aktivitas ini juga menimbulkan dampak lingkungan yang serius. Pengelolaan sumur minyak ilegal yang tidak sesuai standar menyebabkan pencemaran tanah dan air. Bahkan, beberapa kebakaran akibat kebocoran minyak pernah terjadi di sekitar lokasi penambangan ilegal.

Seorang tokoh masyarakat menambahkan bahwa aktivitas ini bisa menjadi ancaman besar bagi warga sekitar. “Jika ini dibiarkan, bukan tidak mungkin terjadi bencana besar. Kami khawatir ada ledakan atau kebakaran yang bisa merugikan banyak orang,” katanya.

Desakan untuk Tindakan Tegas

Masyarakat mendesak aparat penegak hukum untuk segera bertindak tegas, tidak hanya menangkap pelaku utama, tetapi juga mengusut tuntas dugaan keterlibatan oknum aparat yang membekingi jaringan ini.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak kepolisian maupun instansi terkait mengenai temuan ini. Namun, desakan publik semakin kuat agar tindakan nyata segera diambil demi menghentikan mafia minyak ilegal yang semakin merajalela di Bungku.

Baca Lainnya

PT. Agrowiyana Tidak Berani Klarifikasi Penanaman Sawit di Luar HGU

14 Mei 2025 - 12:29 WIB

Mahasiswi di Muaro Jambi Laporkan Pencurian Motor ke Polisi

14 Mei 2025 - 12:05 WIB

Tragedi Pemusnahan Amunisi di Garut: 13 Tewas, Termasuk 4 Anggota TNI

13 Mei 2025 - 07:25 WIB

Nakhoda Perempuan Jadi Tersangka Insiden Tabrakan Tongkang di Jembatan Gentala Arasy

13 Mei 2025 - 00:26 WIB

KONFERCAB GMNI JAMBI, LUDWIG SYARIF DAN MUHTADIN HAQ TERPILIH PIMPIN GMNI CABANG JAMBI

6 Mei 2025 - 14:00 WIB

Trending di Headline