Penulis : Gilang Permana
Arahnegeri – Politik yang bersih menjadi salah satu pilar utama dalam menciptakan pemerintahan desa yang transparan, akuntabel, dan efektif. Di tingkat desa, dimana hubungan antara pemerintah dan masyarakat sangat dekat, politik yang bersih dapat menghindarkan terjadinya praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang sering kali merusak kepercayaan publik dan menghambat pembangunan.
Pemerintahan desa berperan penting dalam menyelenggarakan berbagai program yang langsung berdampak pada kehidupan masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Namun, jika politik di desa dicemari oleh penyalahgunaan kekuasaan, maka tujuan-tujuan tersebut bisa terhambat.
Dana desa yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat bisa disalahgunakan, sementara program-program yang seharusnya memperbaiki kondisi desa malah tertunda atau bahkan tidak terlaksana.
Menerapkan politik yang bersih berarti memastikan setiap keputusan diambil dengan dasar yang jelas, tanpa adanya tekanan dari kelompok atau individu tertentu yang ingin memperoleh keuntungan pribadi.
Proses pemilihan kepala desa yang adil dan terbuka merupakan salah satu langkah konkret dalam menciptakan politik yang bersih. Dengan sistem pemilihan yang transparan, masyarakat akan merasa lebih percaya dan terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Selain itu, pengawasan yang ketat dan partisipasi aktif masyarakat dalam setiap kebijakan yang diambil juga sangat penting. Partisipasi ini bisa berupa keikutsertaan dalam musyawarah desa atau ikut serta dalam monitoring pelaksanaan proyek pembangunan.
Dengan adanya keterlibatan masyarakat, para pemangku kebijakan akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan yang berpotensi merugikan publik.
Pada akhirnya, politik yang bersih di tingkat desa tidak hanya akan menciptakan pemerintahan yang lebih efektif, tetapi juga mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat.
Ketika masyarakat merasakan manfaat langsung dari pemerintahan yang bersih, kepercayaan terhadap pemerintah desa pun akan meningkat, yang pada gilirannya akan mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan desa. Dengan demikian, politik yang bersih bukan hanya sekadar keinginan, tetapi juga kebutuhan mendasar dalam menciptakan desa yang sejahtera dan berkelanjutan.