Arahnegeri, Muaro Jambi – Debat calon Bupati dan Wakil Bupati Muaro Jambi yang berlangsung pada Sabtu malam di Gedung Serbaguna Pemkab Muaro Jambi menjadi pusat perhatian. Debat ini menampilkan interaksi yang dinamis antara para pasangan calon, terutama pada sesi kelima yang menggunakan metode tanya jawab antar pasangan calon.
Pada sesi tersebut, pasangan nomor urut 2, Zuwanda-Sawaluddin, melontarkan pertanyaan kepada pasangan nomor urut 3 terkait konflik agraria. Pasangan nomor 3 menganggap bahwa konflik agraria adalah masalah yang sulit untuk diselesaikan. Menanggapi hal tersebut, pasangan nomor 2 menegaskan komitmen mereka untuk menyelesaikan konflik agraria di Muaro Jambi.
Zuwanda-Sawaluddin menyatakan bahwa permasalahan konflik agraria sebenarnya bergantung pada keinginan politik dari kepala daerah. Mereka menegaskan bahwa tidak ada konflik lahan yang tidak dapat diselesaikan, mengingat sudah adanya peraturan yang mengatur, baik dari pemerintah, presiden, maupun menteri.
Menurut pasangan nomor 2, kepala daerah memiliki tugas untuk berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat melalui kementerian terkait untuk menyelesaikan masalah ini. Semua prosedur sudah diatur dengan jelas, tinggal bagaimana menerapkan tahapan penyelesaiannya.
Sawaluddin juga menambahkan bahwa penyelesaian konflik agraria akan berdampak positif terhadap visi dan misi mereka, yaitu memberikan kepastian kepemilikan tanah bagi masyarakat. Hal ini diharapkan dapat menjadikan Muaro Jambi sebagai lumbung pangan rakyat.
Debat ini menunjukkan bagaimana para calon berusaha menawarkan solusi konkrit untuk permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Muaro Jambi, dengan fokus utama pada reforma agraria dan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat.
