Menu

Mode Gelap

Budaya

Kesenian Tradisional Jambi Terancam Punah, Sekitar 60% Tidak Terlihat Lagi di Masyarakat

badge-check


					Tari Inai, yang tidak terlihat lagi dimasyarakat Perbesar

Tari Inai, yang tidak terlihat lagi dimasyarakat

Jambi, Arahnegeri – Provinsi Jambi, yang dikenal dengan kekayaan budaya dan sejarahnya, kini menghadapi ancaman serius terhadap kelestarian kesenian tradisionalnya. Berdasarkan penelitian terbaru, sekitar 60% dari kesenian tradisional Jambi telah punah atau tidak lagi dipraktikkan di masyarakat. Berikut adalah beberapa kesenian yang mengalami kepunahan, sejarahnya, perannya dalam kebudayaan masyarakat, dan faktor yang mempengaruhi kepunahannya.

Tari Inai

Sejarah dan Latar Belakang:
Tari Inai adalah tarian tradisional yang berasal dari Jambi dan biasanya ditampilkan dalam upacara pernikahan adat. Tarian ini sudah ada sejak zaman kerajaan Melayu Jambi dan merupakan simbol dari keindahan, kesucian, dan harapan untuk kebahagiaan pengantin baru.

Peran dalam Kebudayaan:
Tari Inai memegang peranan penting dalam upacara pernikahan, melambangkan doa dan restu kepada pasangan pengantin. Tarian ini ditampilkan oleh penari perempuan dengan gerakan yang lembut dan anggun, diiringi oleh musik tradisional.

Faktor Kepunahan:
Modernisasi upacara pernikahan yang lebih memilih konsep modern, kurangnya penerus, dan minimnya dokumentasi berkontribusi pada kepunahan Tari Inai.

Wayang Kulit Jambi

Sejarah dan Latar Belakang:
Wayang Kulit Jambi adalah bentuk seni pertunjukan wayang dengan cerita dan tokoh-tokoh khas Jambi, yang sudah ada sejak masa kerajaan Melayu. Cerita-cerita yang dibawakan sering kali berasal dari epik Mahabharata dan Ramayana dengan adaptasi lokal.

Peran dalam Kebudayaan:
Wayang Kulit Jambi berfungsi sebagai media hiburan sekaligus pendidikan, menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan melalui cerita yang dibawakan.

Faktor Kepunahan:
Kurangnya regenerasi dalang, persaingan dengan hiburan modern, dan minimnya dukungan menyebabkan Wayang Kulit Jambi semakin ditinggalkan.

Musik Gambus Jambi

Sejarah dan Latar Belakang:
Musik Gambus, yang berasal dari budaya Arab dan telah diadaptasi dalam tradisi musik Jambi, menggunakan alat musik petik yang dimainkan dalam berbagai acara adat dan keagamaan.

Peran dalam Kebudayaan:
Musik Gambus Jambi sering dimainkan dalam acara-acara adat dan religius, berfungsi sebagai pengiring tari dan hiburan masyarakat.

Faktor Kepunahan:
Perubahan selera musik di kalangan generasi muda, kurangnya dokumentasi, dan minimnya dukungan menyebabkan kepunahan Musik Gambus Jambi.

Teater Tradisional Dulmuluk

Sejarah dan Latar Belakang:
Dulmuluk adalah teater rakyat yang populer di Jambi pada masa lalu, menggabungkan drama, musik, dan tari dengan cerita yang sering kali berkisar tentang kehidupan sehari-hari dan legenda lokal.

Peran dalam Kebudayaan:
Dulmuluk berfungsi sebagai hiburan utama bagi masyarakat Jambi, sekaligus sarana edukasi dan penyebaran nilai-nilai moral.

Faktor Kepunahan:
Minat yang menurun dari generasi muda, persaingan hiburan modern, dan kurangnya dokumentasi menyebabkan Teater Dulmuluk semakin terpinggirkan.

Anyaman Tikar Pandan

Sejarah dan Latar Belakang:
Anyaman tikar pandan adalah kerajinan tangan tradisional yang menggunakan daun pandan yang diolah dan dianyam menjadi tikar, digunakan dalam berbagai upacara adat dan kehidupan sehari-hari masyarakat Jambi.

Peran dalam Kebudayaan:
Anyaman tikar pandan memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan upacara adat, sering digunakan sebagai alas dalam berbagai kegiatan.

Faktor Kepunahan:
Bahan baku yang semakin sulit didapatkan, kurangnya penerus, dan produk modern yang lebih praktis menggeser penggunaan tikar pandan tradisional.

Faktor yang Mempengaruhi Kepunahan

Beberapa faktor utama yang menyebabkan kepunahan kesenian tradisional Jambi antara lain:

  1. Modernisasi dan Globalisasi: Perubahan zaman dan pengaruh budaya asing membuat kesenian tradisional semakin ditinggalkan.
  2. Kurangnya Regenerasi: Minimnya upaya untuk melatih generasi muda menyebabkan berkurangnya pelaku seni tradisional.
  3. Perubahan Sosial: Perubahan dalam struktur sosial dan ekonomi menyebabkan masyarakat meninggalkan tradisi lama.
  4. Kurangnya Dukungan: Minimnya perhatian dan dukungan dari pemerintah serta lembaga budaya dalam melestarikan kesenian tradisional.
  5. Kurangnya Dokumentasi dan Promosi: Tidak adanya dokumentasi yang memadai membuat banyak kesenian hilang tanpa jejak, dan kurangnya promosi membuat kesenian ini tidak dikenal oleh generasi muda.

Baca Lainnya

Lestarikan Tradisi, Suku Anak Dalam Jambi Gelar Ritual Besale

21 Maret 2025 - 16:33 WIB

Angso Duo: Simbol Keagungan dan Keunikan Jambi

2 Oktober 2024 - 12:25 WIB

Candi Muaro Jambi: Situs Peninggalan Budaya yang Tersembunyi di Sumatera

27 September 2024 - 22:29 WIB

Trending di Budaya