Menu

Mode Gelap

Budaya

Di Antara Surga Alam dan Neraka Nikel, Fiki Bahta

badge-check


					Di Antara Surga Alam dan Neraka Nikel, Fiki Bahta Perbesar

arahnegeri.id

Di Antara Surga Alam dan Neraka Nikel
Oleh : Fiki Bahta

Raja Ampat bukan sekadar gugusan pulau,
ia adalah warisan alam—surgawi dalam rupa dan ruh.
Tapi kini, atas nama investasi,
tanah yang suci itu mulai dilubangi dengan restu legalitas.

Mereka menyebutnya “legal mining”,
seakan tambang yang sah secara hukum bisa menambal robeknya moral dan akal sehat.
Padahal yang dirampas bukan hanya isi perut bumi,
tapi juga napas masyarakat adat,
yang selama ini hidup berdamai dengan hutan dan laut.

Batu nikel diangkut,
sementara air bersih mengering.
Anak-anak kehilangan tempat berenang,
dan nelayan kehilangan tempat menangkap harapan.

Legal, ya.
Tapi adakah yang peduli bahwa yang legal belum tentu bermoral?
Adakah yang berpikir bahwa di balik tiap konsesi tambang,
ada sejarah yang dilindas,
adat yang direduksi jadi “kendala investasi,”
dan flora-fauna endemik yang tak bisa dibeli kembali dengan royalti?

Hutan digunduli,
sungai dikeruhkan,
dan masyarakat hanya diberi sisa:
debu, air beracun, dan janji CSR yang kedaluwarsa.

Baca Lainnya

Memperingati Hari Lahir Bung Karno: Menghidupkan Kembali Semangat Nasionalisme

6 Juni 2025 - 10:49 WIB

Di Antara Romantisme dan Rasionalisasi yang Menyesatkan. Fiki Bahta

6 Juni 2025 - 10:34 WIB

Raja Ampat dalam Bahaya: Mendesak Pemerintah Cabut Izin Tambang Nikel

6 Juni 2025 - 09:16 WIB

Kejagung Selidiki Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook di Kemendikbudristek

27 Mei 2025 - 14:37 WIB

Kader PDIP Laporkan Budi Arie ke Bareskrim Terkait Dugaan Fitnah

27 Mei 2025 - 14:29 WIB

Trending di Headline